Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

GADIS DAN ANAK PANAH

hitam kelam terhampar menjulang tinggi menantang bersuara lantang meninggikan kata kala aku terdiam menepi gadis belia nan anggun mengembara menelusuri hutan rimba bersenjatakan lampu kecil dan anak panah dikegelapan ia berkata  "aku lah penerang kelammu, tunjukan aku sasaran panahku" dan aku semakin terhanyut dalam keheningan sungguh gadis yang berani nan elok sedikit aku mulai mendengar teriakannya gadis yang cerdas dan kuat mencari celah hingga yak kenal lemah terus memanah ke segala arah hingga akhirnya tepat bersarang menempatkan lampu kecilnya dipusat kegelapan yang menyebar memecahkan kelam aku pun mendengar jelas bahkan jerit hatinya selagi membara membakar amarah aku memilih diam seribu bahasa hanya diam, diam, dan terus diam alasan menjadi percuma bila terucap sulit menghapus kelam atau pun sekedar meredam berpasrah menunggu jawaban waktu atau mungkin akan terus terdiam melihatnya walau dalam gelap   

KISAH

pada keheningan aku mengadu ketika cahaya mulai meredup bahkan lenyap dari duniaku adakah dibenakmu kisah indah? atau sekedar sambutan hangat? menghampiri kedatanganku diterik hari matamu yang tak lagi berbinar senyummu yang tak lagi merekah kelembutanmu berubah tak terkendali bahkan rasamu menghilang lenyap aku adalah yang engaku siakan teracuhkan, terabaikan, dan seperti biasanya semakin besar sayangku maka semakin luka rasaku bertambah kegigihanku maka bertambah pedih hatiku terulang dan terus berulang, seperti kisah dulu kita adalah kisah dimasa lalu yang aku kenang indah lalu engkau lupakan sekejap kita melengkapi diwaktu dulu yang aku harapkan kini namun engkau hinakan sekarang memang benar ikatan antara kita telah tiada engkau bebas memilih jalanmu hingga kau temui jalan terbaikmu aku pun kan temui jalanku              RYAN ALIF AZHARI

PEMBERIAN TAHU

Bukan maksudku mau berbagi nasib, nasib adalah kesunyian masing-masing. Kupilih kau dari yang banyak, tapi sebentar kita sudah dalam sepi lagi terjaring. Aku pernah ingin benar padamu, Di malam raya, menjadi kanak-kanak kembali, Kita berpeluk cium tidak jemu, Rasa tak sanggup kau kulepaskan. Jangan satukan hidupmu dengan hidupku, Aku memang tidak bisa lama bersama Ini juga kutulis di kapal, di laut tak bernama!         CHAIRIL ANWAR

AKU

Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi                               CHAIRIL ANWAR

PENERIMAAN

Kalau kau mau kuterima kau kembali Dengan sepenuh hati Aku masih tetap sendiri Kutahu kau bukan yang dulu lagi Bak kembang sari sudah terbagi Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani Kalau kau mau kuterima kembali Untukku sendiri tapi Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.  Chairil Anwar

DOA

kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namamu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh cayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku aku hilang bentuk remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku di pintuMu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling             Chairil Anwar

Lukisan Langitku

pagi ini langitku berubah gelap kelabu gelisah, resah, sedih, dan penasaran mengawali hariku seribu kata maaf tak cukup menghilangkan mendung di awan maaf yang terlontar dari bibirku adalah penyesalan aku ingin hari kembali cerah langit benderang kembali ke pangkuanku engkau adalah lukisan terindah dilangitku setelah pengembaraan yang aku jalani sedih jika engkau tak mau kembali ku tau banyak daratan indah tempatmu bersandar dan aku tau kini engkau telah bersandar disuatu tempat yang kau pilih yang memberi ketenangan bahkan kenyamanan aku setia menunggu saat kebahagiaanku kembali berjalan bersamamu mengelilingi bumi parasmu selalu menemani tidur malamku kalau bisa memilih aku enggan untuk terbangun dari mimpi dimana aku hidup damai dengan cinta kita hujan takkan menodai cinta suci ini tetesannya akan menyirami dan semakin menyuburkan cinta dihati dirimu adalah sosok yang pandai memainkan hati ini bergejolak diriku dibuatmu sungguh tak rela melihatmu dilangit

MENCINTA

BUKANlah bagaimana kamu melupakan.. melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN.. BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan.. melainkan bagaimana kamu MENGERTI.. BUKANlah apa yang kamu lihat.. melainkan apa yang kamu RASAKAN.. BUKANlah bagaimana kamu melepaskan.. melainkan bagaimana kamu BERTAHAN.. Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati... dibandingkan menangis tersedu2... Air mata yang keluar dapat dihapus.. sementara air mata yang tersembunyimenggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang.. Akan tiba saatnyadi mana kamu harus berhenti mencintai seseorang BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita MELAINKAN karena kita menyadaribahwa orang itu akan lebih berbahagia, apabila kita melepaskannya. Apabila kamu benar2 mencintai seseorang, jangan lepaskan dia.. jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamubenar2 mencintai MELAINKAN... BERJUANGLAH demi cintamu Itulah CINTA SEJATI lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan DARIPADA  berjalan bersama orang 'yang tersedia'Lebih
Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur? ketika kita menangis? ketika kita membayangkan? Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT... Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan.. Ada orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan... Tapi ingatlah... melepaskan BUKAN akhir dari dunia.. melainkan awal suatu kehidupan baru.. Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, Mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari... dan mereka yang telah mencoba.. Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapapentingnya orang yang telah menyentuh kehidupanmereka... KHALIL GIBRAN

SIKAP MANUSIA

Jauhkan aku dari manusia yang tidak mahu menyatakan kebenaran kecuali jika ia berniat menyakiti hati, dan dari manusia yang bersikap baik tapi berniat buruk, dan dari manusia yang mendapatkan penghargaan dengan jalan memperlihatkan kesalahan orang lain.  KHALIL GIBRAN

Keagungan Cinta

Ketika air mata menitik di pipimu Saat kau masih peduli terhadapnya Dan dia tak lagi mempedulikanmu Meski engkau  masih setia menantinya Manakala dia bisa mencintai selain dirimu Namun kau tetap tersenyum bahagia Dan terucap jujur dari mulut, lalu berkata Aku turut bahagia dalam kebahagiaanmu Jika cinta bertepuk sebelah tangan, lepaskan tanganmu Terbang dan kepakkan  sayapmu selebar angkasa biru  Arungi luas alam bebas, hingga kau dapati tempat berteduh Tuk tentukan arah, temukan cinta yang pernah hilang                      Khalil Gibran

Ayah

Dimana akan kucari Aku menangis seorang diri Hatiku selalu ingin bertemu Untukmu aku bernyanyi Untuk ayah tercinta Aku ingin bernyanyi Walau air mata dipipiku ayah dengarkanlah Aku ingin berjumpa Walau hanya dalam mimpi Lihatlah hari berganti Namun tiada seindah dulu Datanglah aku ingin bertemu Denganmu aku bernyanyi

Ibu

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh Lewati rintang untuk aku anakmu Ibuku sayang masih terus berjalan Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah Seperti udara... kasih yang engkau berikan Tak mampu ku membalas...ibu...ibu Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku Dengan apa membalas...ibu...ibu.... Seperti udara... kasih yang engkau berikan Tak mampu ku membalas...ibu...ibu                                                                                                        Iwan Fals

Antara Rindu Dan Resah

kenapa harus tercipta rasa rindu? kenapa harus diiringi benci? adakah rindu selalu tersirat? atau hanya ucapan tak bertulang rinduku yang selalu tak beralasan menunggu kata lembut menyapa terik siang membuat gelisah angin sejuk tersapu hilang kenangan tentangmu berputar dalam memori seketika bisa kau hancurkan berkeping bagai terserang TNT yang kau rakit apa yang engkau perlihatkan adalah cerminan apa yang engkau dapat adalah buah usahamu jagalah apa yang harus engkau jaga raihlah rindumu yang sedari kemarin engkau mau meski bukan aku...          Ryan Alif Azhari                          

awal kisah

berawal ketika cahaya menyilaukan mata ketika raga memulai petualangannya jerit  tangisnya membawa senyum harapan ada seluas samudera hanya tawa bahagia menyelimuti kehadirannya peluk hangat keduanya yang begitu erat menandakan kekuatan batin yang kuat ucapan kebaikan mengalir deras saat kaki telah berpijak lari kecilnya mengundang haru kesenangan langit pun mengecil menyambutnya dan harapan itu semakin membara memulai awal petualangannya badai kecil mulai datang menaklukan dengan mudah semua badai yang ada ketika kakinya masih terlalu kokoh            Ryan Alif Azhari

Tak Pernah Usai

disini, dikesunyian aku tersadar entah apa ini penat atau tersesat dunia seperti menjauh dimanakah keberadaan piala sekarang seperti mimpi buruk yang panjang berusaha sadar aku tetap melawan rentetan ucapan kebaikan menemani kutahu tak pernah usai hingga menyisakan raga panggil aku dari mimpi panjangku tidak kembali kemasa jayaku tidak juga kedalam keterpurukan tapi perlahan mencoba berlari langkah kecil ini adalah mula menempuh kejauhan tak berujung membawaku menuju istanaku disana mahkota baru tersimpan                                Ryan Alif Azhari