hitam kelam terhampar menjulang tinggi menantang bersuara lantang meninggikan kata kala aku terdiam menepi gadis belia nan anggun mengembara menelusuri hutan rimba bersenjatakan lampu kecil dan anak panah dikegelapan ia berkata "aku lah penerang kelammu, tunjukan aku sasaran panahku" dan aku semakin terhanyut dalam keheningan sungguh gadis yang berani nan elok sedikit aku mulai mendengar teriakannya gadis yang cerdas dan kuat mencari celah hingga yak kenal lemah terus memanah ke segala arah hingga akhirnya tepat bersarang menempatkan lampu kecilnya dipusat kegelapan yang menyebar memecahkan kelam aku pun mendengar jelas bahkan jerit hatinya selagi membara membakar amarah aku memilih diam seribu bahasa hanya diam, diam, dan terus diam alasan menjadi percuma bila terucap sulit menghapus kelam atau pun sekedar meredam berpasrah menunggu jawaban waktu atau mungkin akan terus terdiam melihatnya walau dalam gelap